sumber : www.tipscaraterbaik.com |
Hari ini
usiaku menginjak ke-20 tahun. Tidak terasa memang usiaku semakin hari semakin
berkurang. Rasanya baru kemarin aku harus menangis kepada orangtua karena ingin
sebuah mobil-mobilan, atau aku harus teriak-teriak dari kamar mandi untuk minta
di mandikan. Terima kasih ya Allah Engkau masih memberikan kesempatan untuk
bernafas di udara-Mu, mengenyangkan perutku dengan makanan-Mu dan yang lainnya.
Di hari ini,
seperti biasa tak ada perayaan dan kehebohan. Aku memang tak biasa dengan hal-hal
semacam itu. Hanya yang menjadi perayaan bagiku sendiri adalah introspeksi
diri. Al insanu mahalul khoto wannisyan
(manusia adalah tempatnya salah dan lupa) maka itupula yang terdapat dari
diriku selama setahun terakhir. Aku tak bisa menghitung berapa banyak dosa dan
kelalaian yang aku lakukan, apalagi dari perintah-Nya. Sungguh hari ini aku
sangat takut dengan gambaran siksaan Neraka yang Allah gambarkan di dalam
Al-Quran. Ya Allah jauhkanlah aku dari semua itu. Aamiin.
Seperti itulah
mungkin perayaan ulang tahun hari ini.
Mungkin ada
baiknya juga dalam budaya manusia dikenal istilah “Ulang Tahun”. Walau
sebenarnya semua itu berasal dari Barat. Ya, jelas sekali dari perayaannya yang
memakai lilin dan kue ulang tahun. Terutama yang paling terlihat adalah ketika
meniup lilin dan berdoa. Mungkin Anda sendiri tahu ritual dari agama mana itu.
Makanya aku benci akan perayaan semacam itu. Tapi hari ini, pandanganku berkata
lain. Ini adalah momen sangat sakral bagiku. Karena aku harus mengenang akan
hal-hal negative dan mengubahnya menuju ke positif. Hari ini adalah langkah
awal untuk menjadi insan yang lebih baik, meninggalkan perbuatan jahiliyah.
Terlalu banyak
untuk dirinci hal-hal negative yang aku torehkan dalam catatan hidupku. Tapi
yang jelas hari ini adalah lembaran baru yang mengharuskan aku untuk
berintrospeksi diri menuju pribadi yang lebih baik. Seperti kata Padi dalam
lagunya “Harmoni” (Kau membuatku mengerti hidup ini. Kita terlahir bagai
selembar kertas putih. Tinggalku lukis dengan tinta pesan damai dan terwujuda
harmoni).
Terakhir, di
hari penuh cintaku ini. Aku mencoba untuk mengingat ayat Al-Qur’an tentang
nikmat. Itu tercantum dalam surat Ar-Rohman yang berbunyi. “Fabiayyi aalaai
robbikumaa tukazzibaan.” Ayat itu sungguh membuat hati ini bergetar bila kita
kaji artinya. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Terang sudah bagaimana
posisiku sekarang. Aku adalah mahluk Tuhan yang musiman, kadang aku Ingat dan
bersyukur atas nikmat-Mu, dan aku kadang tidak ingat sama sekali.
Itulah makna
ulang tahun bagiku, meskipun berintrospeksi diri tidak harus di hari ulang
tahun, idealnya setiap saat kita harus berbeah diri. Tapi sejatinya di hari
semacam sekarang adalah momen yang pas untuk berbenah diri. Itulah mungkin pelajaran
berharga yang Tuhan berikan di hari ini. Semoga bermanfaat dan mendapat
pencerahan.
No comments:
Post a Comment