Thursday, January 9, 2014

Makna Hari Ulang Tahun

sumber : www.tipscaraterbaik.com
Hari ini usiaku menginjak ke-20 tahun. Tidak terasa memang usiaku semakin hari semakin berkurang. Rasanya baru kemarin aku harus menangis kepada orangtua karena ingin sebuah mobil-mobilan, atau aku harus teriak-teriak dari kamar mandi untuk minta di mandikan. Terima kasih ya Allah Engkau masih memberikan kesempatan untuk bernafas di udara-Mu, mengenyangkan perutku dengan makanan-Mu dan yang lainnya.

Di hari ini, seperti biasa tak ada perayaan dan kehebohan. Aku memang tak biasa dengan hal-hal semacam itu. Hanya yang menjadi perayaan bagiku sendiri adalah introspeksi diri. Al insanu mahalul khoto wannisyan (manusia adalah tempatnya salah dan lupa) maka itupula yang terdapat dari diriku selama setahun terakhir. Aku tak bisa menghitung berapa banyak dosa dan kelalaian yang aku lakukan, apalagi dari perintah-Nya. Sungguh hari ini aku sangat takut dengan gambaran siksaan Neraka yang Allah gambarkan di dalam Al-Quran. Ya Allah jauhkanlah aku dari semua itu. Aamiin. 

Seperti itulah mungkin perayaan ulang tahun hari ini.
Mungkin ada baiknya juga dalam budaya manusia dikenal istilah “Ulang Tahun”. Walau sebenarnya semua itu berasal dari Barat. Ya, jelas sekali dari perayaannya yang memakai lilin dan kue ulang tahun. Terutama yang paling terlihat adalah ketika meniup lilin dan berdoa. Mungkin Anda sendiri tahu ritual dari agama mana itu. Makanya aku benci akan perayaan semacam itu. Tapi hari ini, pandanganku berkata lain. Ini adalah momen sangat sakral bagiku. Karena aku harus mengenang akan hal-hal negative dan mengubahnya menuju ke positif. Hari ini adalah langkah awal untuk menjadi insan yang lebih baik, meninggalkan perbuatan jahiliyah.

Terlalu banyak untuk dirinci hal-hal negative yang aku torehkan dalam catatan hidupku. Tapi yang jelas hari ini adalah lembaran baru yang mengharuskan aku untuk berintrospeksi diri menuju pribadi yang lebih baik. Seperti kata Padi dalam lagunya “Harmoni” (Kau membuatku mengerti hidup ini. Kita terlahir bagai selembar kertas putih. Tinggalku lukis dengan tinta pesan damai dan terwujuda harmoni).

Terakhir, di hari penuh cintaku ini. Aku mencoba untuk mengingat ayat Al-Qur’an tentang nikmat. Itu tercantum dalam surat Ar-Rohman yang berbunyi. “Fabiayyi aalaai robbikumaa tukazzibaan.” Ayat itu sungguh membuat hati ini bergetar bila kita kaji artinya. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah  yang kamu dustakan?” Terang sudah bagaimana posisiku sekarang. Aku adalah mahluk Tuhan yang musiman, kadang aku Ingat dan bersyukur atas nikmat-Mu, dan aku kadang tidak ingat sama sekali.

Itulah makna ulang tahun bagiku, meskipun berintrospeksi diri tidak harus di hari ulang tahun, idealnya setiap saat kita harus berbeah diri. Tapi sejatinya di hari semacam sekarang adalah momen yang pas untuk berbenah diri. Itulah mungkin pelajaran berharga yang Tuhan berikan di hari ini. Semoga bermanfaat dan mendapat pencerahan.   

No comments: